Jumat, 06 Oktober 2023

Terasi, Produk Khas Dengan Aromanya Ini Terbuat Dari Bahan Apa?

Sobat Kangje, apakah kalian pernah melihat cara pembuatan terasi secara tradisional? Kira-kira bahan apa saja yang digunakan untuk membuat terasi agar rasanya enak?

Terasi banyak dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu dapur untuk menyedapkan masakan. Produk olahan hasil laut/tambak ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan tradisional, terutama yang berasal dari daerah pesisir.



Terasi banyak diolah oleh masyarakat pesisir sebagai salah satu olahan hasil laut/tambak yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga terasi dengan kualtias bagus dapat mencapai Rp170.000,- /KG.

Terasi, Produk Khas Dengan Aromanya Ini Terbuat Dari Bahan Apa?

Terasi Terbuat dari Bahan Apa?

Terasi yang memiliki kualitas bagus memiliki ciri kemerahan, padat, tidak berair/berkeringat, bau tidak terlalu menyengat dan rasanya gurih.

Untuk mendapatkan hasil terasi yang berkualitas bagus, perlu menggunakan bahan baku yang bagus dan juga cara pengolahan yang tepat. Bahan baku terasi sangat menentukan kualitas terasi yang akan dihasilkan. Proses pembuatan juga sangat menentukan kualitas terasi dalam hal daya tahan peyimpanan

Terasi yang memiliki kualitas bagus dan asli terbuat dari bahan baku bernama Udang Rebon.

Udang Rebon merupakan salah satu jenis udang yang kecil dan berwarna putih terang atau cenderung transparan. Jenis udang ini berbeda dengan benur udang yang dapat tumbuh besar. Jenis urang rebon tidak dapat tumbuh besar selayaknya udang pada umumnya. Ukuran paling besar dari udang ini adalah sebesar lidi daun kelapa.

Semakin kecil/halus udang rebon yang akan digunakan untuk membuat terasi, maka semakin bagus juga kualitas terasi yang akan dihasilkan.

Dalam pemilihan udang rebon sebagai bahan baku pembuatan terasi ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh produsen terasi, yaitu:

  1. Udang rebon memiliki kualitas baik ketika ditangkap secara manual menggunakan waring dan tidak menggunakan pestisida (obat udang) saat dikumpulkan.
  2. Udang rebon memiliki kualitas baik ketika ditangkap di pagi hari saat perubahan arus air atau perubahan aliran angin di laut atau di tambak.
  3. Kualitas udang rebon dari tambak lebih bagus daripada kualitas udang rebon dari laut.
  4. Perlu dilakukan pembersihan dan penyaringan udang rebon dari kontaminasi benda-benda lain yang tercampur ketika penangkapan, sebersih mungkin.

Terasi yang memiliki kualitas bagus dibuat dengan bahan baku yang bagus dan tanpa campuran bahan baku lain. Terasi yang bagus dan terbuat dari bahan udang rebon murni akan memiliki warna kemerahan, padat, tidak berair/berkeringat dan jika disimpan dapat bertahan lama yang ditandai dengan munculnya bercak jamur putih tipis.

Pembuatan Terasi dengan Bahan Rebon Murni

Proses pembuatan terasi rebin asli melalui beberapa tahapan, yaitu: penjemuran, penumbukan, penyimpanan.

Udang rebon yang telah dibersihkan dari kontaminasi benda-benda lain kemudian dijemur di terik matahari selama sehari. Setelah 80% kering, udang rebon ditumbuk sampai halus 50%. Saat menumbuk, diberikan tetesan air laut/air tambak untuk menambah rasa asin.

Setelah melalui proses penumbukan pertama dilanjutkan dengan penjemuran lagi selama sehari. Ketika mencapai 80% kering lagi, dilakukan penumbukan yang kedua sampai halus 80%. Saat penumbukan juga diberikan tetesan air laut/air tambak jika dirasa tingkat keasinan masih kurang.

Setelah melalui proses penumbukan kedua dilanjutkan dengan penjemuran selama sehari lagi. Pada penjemuran yang ketiga ini, tingkat kekeringan mencapai 95-97%. Selanjutnya dilakukan penumbukan yang ketiga sampai tingkat kehalusan 95%. Untuk penambahan tetesan air laut/air tambak sesuai kebutuhan tingkat keasinan yang telah tercapai.

Setelah proses penumbukan ketiga, terasi harus dilakukan finishing dengan membentuk dan menimbang ukuran. Setelah sesuai finishing, terasi rebon asli siap disimpan.

Penyimpanan Terasi Rebon Asli

Setelah terasi melalui proses penjemuran, penumbukan sekaligus finishing, produk olahan jadinya sudah siap disimpan sebelum dijual.

Rekomendasi penyimpanan supaya awet dan tahan lama serta tidak mengurangi kualitas yang dimiliki adalah dengan memanfaatkan pembungkus daun pisang kering (klaras).

Terasi yang sudah jadi, dibungkus dengan daun pisang kering sampai tertutup rapat. Kemudian selanjutnya dapat disimpan pada rak-rak yang memiliki sirkulasi udara cukup baik. Hindari menyimpan terasi menggunakan bahan yang tidak memiliki sirkulasi udara, seperti bahan plastik atau tempat tertutup lainnya.

Dengan teknik penyimpanan yang baik, terasi dapat bertahan sampai bertahun-tahun.

Demikian sedikit pengetahuan dalam pembuatan terasi dari seorang produsen Terasi ternama di kabupaten Pati, yang tetap menjaga kualitas hasil olahan udang rebon ini sampai sekarang. Jika sobat berminat untuk membeli atau bertanya-tanya dulu, silakan menghubungi bagian pemasaran di nomor WA 085640583192.

Belum ada Komentar untuk "Terasi, Produk Khas Dengan Aromanya Ini Terbuat Dari Bahan Apa?"

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung dan berikut ini ketentuan komentar yang diperbolehkan :

1. Berkomentar dengan bahasa yang sopan dan tidak SARA.
2. Berkomentar sesuai dengan topik artikel.
3. TIDAK BOLEH memasukkan LINK AKTIF. Karena akan otomatis terhapus komentarnya.
4. Jika ingin menambahkan LINK silahkan masukkan ke dalam bagian URL atau menyertakan ke dalam komentar dengan sifat TIDAK AKTIF.
5. Berkomentarlah yang membangun dan bermanfaat untuk orang lain ya :-)
6. JANGAN MENCANTUMKAN NOMOR TELEPON ATAU SEJENISNYA DI DALAM KOMENTAR. UNTUK MENGHINDARI PENYALAHGUNAAN DARI PIHAK LAIN.
7. MOHON UNTUK TIDAK KOMENTAR YANG MENYESATKAN!

Terimakasih atas kerjasamanya demi memajukan website ini,